Selasa, 30 Desember 2008

DITJENNAK, ISPI dan FPPTPI Berpikir positif bertindak kreatif


Penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) antara Direktorat Jenderal Peternakan (DITJENNAK), Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), dan Forum Pimpinan Pendidikan Tinggi Peternakan Indoneia (FPPTPI) dilakukan pada tanggal 10 Mei 2006 di Pusat Penelitian Peternakan di Bogor. Inti dari isi NK tersebut adalah membuat dan melaksanakan kegiatan di bidang peternakan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang dimiliki masing-masing pihak untuk jangka waktu lima tahun. Acara penandatangan NK tampak sederhana dan khidmat. Acara ini dibarengkan dengan acara pengukuhan Ketua ISPI Cabang DKI Jakarta, yang diakhiri dengan diskusi panel tentang Restrukturisasi Perunggasan Nasional.

Lahirnya NK tersebut dilandasi oleh kepedulian dan pola berpikir positif para pemimpin ketiga organisasi tersebut terhadap situasi peternakan saat ini. Ini dipicu atas kejadian flu burung yang tak kunjung reda. Beberapa aktivitas seperti penyuluhan biosecurity kepada peternak, sosialisasi dan kampanye gizi ke masyarakat luas, atau penataan ulang sistem produksi ternak unggas merupakan rencana yang akan dikerjasamakan antara tiga pihak tersebut. Ribuan mahasiswa yang dimiliki perguruan tinggi, otoritas yang dimiliki ditjen peternakan, dan jaringan luas yang dimiliki ISPI merupakan modal besar untuk mengimplementasikan kerjasama yang sangat positif itu.

Kita berharap agar kerjasama ini tidak hanya beraktivitas untuk pengendalian flu burung saja tetapi juga aktivitas lainnya sehingga implementasi NK tersebut akan benar-benar menghasilkan output yang berdampak luas bagi pemulihan kondisi peternakan ke arah yang jauh lebih baik lagi. Import ternak dan produknya yang semakin tinggi dari waktu ke waktu merupakan realitas yang tidak perlu didiskusikan lagi tetapi perlu segera dicarikan solusinya dan diimplementasikan. Jumlah populasi ternak yang cenderung menurun juga merupakan realitas lain yang memerlukan tindakan nyata untuk mencegahnya dan diupayakan untuk meningkatkannya. Kualitas sumberdaya manusia peternak sebagai tulang punggung utama tersedianya pangan sumber protein hewani bagi bangsa Indonesia perlu ditingkatkan kualitas dan keterampilannya. Tentunya masih banyak lagi. Yang penting sekali untuk dicatat adalah bahwa penyelesaian berbagai masalah tersebut tidak dapat dilakukan sendiri tetapi akan sangat efektif bila dilakukan melalui kerjasama yang saling memperkuat sebagaimana telah dicontohkan oleh ketiga organisasi tersebut di atas.

Apapun hasil yang diperoleh dari kerjasama ini, DITJENNAK, ISPI, dan FPPTPI telah memberikan teladan bagi komunitas peternakan untuk secara proaktif mengurangi beban bangsa dan negara Indonesia dari tumpukan persoalan yang menghimpitnya. Ketulusan hati para pemimpin ketiga organisasi itu dan tanggung jawab moral yang ditunjukkan kepada para anggotanya melalui antusiasnya menggalang kerjasama tersebut benar-benar memberikan angin sejuk di tengah hiruk pikuknya suasana menyedihkan yang menyelimuti bangsa Indonesia saat ini seperti perbuatan anarkis buruh dalam demonstrasi tanggal 2 Mei 2006, kisruh politik di Tuban pacapilkada yang berakhir anarkis juga, kisruh sosial budaya terkait dengan RUU APP (Antipornografi dan Pornoaksi) yang memicu konflik antar tokoh masyarakat, dan segudang kejadian mengenaskankan lainnya.

Memang untuk ukuran bangsa berpenduduk 220 juta, apa yang diperbuat mereka bertiga masing-masing Dirjen Peternakan Ir. Mathur Riady, M.Sc Ketua Umum PBISPI Ir. A. Purwanto, MBA dan Sekjen FPPTPI Dr. Ir. Ifar Subagiyo mungkin terasa bagaikan riak-riak di tengah samudra luas dalam konteks pembangunan nasional secara keseluruhan. Namun demikian, bila semua pemimpin di level manapun selalu menjunjung tinggi rasa kebersamaan dan saling mengoptimalkan potensi yang dimiliki, maka seberat apapun permasalahan yang dihadapi akan sangat mudah diatasi.

Percayalah dengan apa kata orang bijak. Bila tiga pihak saling bertukar sebuah apel, masing-masing ketiga pihak tersebut hanya akan memperoleh sebuah apel juga. Namun, bila tiga pihak saling bertukar sebuah ide, masing-masing akan memperoleh sedikitnya tiga ide. Melalui kerjasama dengan lebih banyak pihak, ribuan ide pasti akan dihasilkan untuk menyelesaikan jutaan masalah!!!.

Muladno. Lektor Kepala Fapet IPB dan Sekjen PB-ISPI





1 komentar:

  1. pada tanggal 10 Mei 2006 di Pusat Penelitian Peternakan di Bogor ????????????????????

    BalasHapus